Business as Mission: Pernyataan Penciptaan Kemakmuran

Lausanne Committee for World Evangelization, atau sering disebut Lausanne Movement adalah sebuah gerakan kaum injili secara global untuk bersama-sama mengerjakan penginjilan global. Dimulai sejak 1974 di Lausanne, Swiss, dengan dipelopori oleh Billy Graham, dan sejak itu telah menginisiasi banyak kegerakan lainnya. BAM Global adalah sebuah gerakan untuk menjadikan bisnis sebagai bagian dari misi. Wealth Creation Manifesto di bawah ini adalah sebuah bagian dari usaha untuk memperbaiki apa yang selama ini terabaikan oleh kaum injili, yaitu memandang kerja, usaha, kepemilikan dan penciptaan kekayaan, penatalayanan serta pemeliharaan lingkungan sebagai bagian integral dari misi Allah.

Latar Belakang

Kegerakan Lausanne dan BAM Global mengorganisir suatu Konsultasi Global terkait Peran Penciptaan Kekayaan terhadap Transformasi Holistik, di Chiang Mai, Thailand, di bulan Maret 2017. Sekitar 30 orang dari 20 negara berpartisipasi, terutama dari dunia usaha, dan juga dari gereja, pelayanan misi dan akademisi. Sebuah Manifesto ditulis dan itu menyuarakan esensi dari pertimbangan sebelum dan sesudah Konsultasi tersebut.

Afirmasi (Penegasan)

  1. Penciptaan kekayaan berakar pada Allah sang Pencipta, yang menciptakan sebuah dunia yang berkembang subur dalam kelimpahan dan keragaman.
  2. Kita diciptakan dalam gambar Allah, untuk turut menciptakan bersama-Nya dan bagi-Nya, untuk menciptakan produk dan jasa untuk kebaikan bersama.
  3. Penciptaan kekayaan adalah sebuah panggilan yang kudus, dan karunia yang diberikan Allah, dan dihargai dalam Alkitab.
  4. Pencipta kekayaan perlu diteguhkan oleh Gereja, dan diperlengkapi dan diutus untuk melayani di dunia kerja di tengah segala kaum dan bangsa.
  5. Penimbunan kekayaan adalah hal yang salah, berbagi kekayaan perlu didorong, namun takkan ada kekayaan yang bisa dibagikan sebelum diciptakan terlebih dulu.
  6. Ada suatu panggilan universal terhadap kemurahan hati, dan rasa berkecukupan adalah suatu kebajikan, namun kesederhanaan material adalah pilihan pribadi, dan kemiskinan yang terpaksa harus dientaskan.
  7. Tujuan penciptaan kekayaan melalui bisnis bukan sekedar memberi dengan murah hati, walaupun itu hal yang terpuji; bisnis yang baik memiliki nilai intrinsik sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan jasmani dan dapat menjadi agen dari perubahan positif dalam masyarakat.
  8. Bisnis memiliki sebuah kemampuan khusus untuk menciptakan kekayaan finansial, namun juga memiliki potensi untuk menciptakan bermacam-macam kekayaan bagi banyak pemangku kepentingan, termasuk secara sosial, intelektual, jasmani dan rohani.
  9. Penciptaan kekayaan melalui bisnis memiliki kuasa yang teruji untuk mengangkat masyarakat dan bangsa dari kemiskinan.
  10. Penciptaan kekayaan harus selalu diraih dengan keadilan dan kepedulian terhadap kaum miskin, dan harus peka terhadap setiap konteks budaya yang unik.
  11. Memelihara ciptaan bukanlah pilihan. Penatalayanan atas ciptaan dan solusi bisnis terhadap tantangan lingkungan harus menjadi bagian integral dari penciptaan kekayaan melalui bisnis.

Seruan

Kami menyampaikan penegasan berikut kepada Gereja di seluruh dunia, dan khususnya kepada para pemimpin bisnis, gereja, pemerintah, dan akademisi:

  • Kami menyerukan agar gereja menerima penciptaan kekayaan sebagai bagian penting dari misi menuju transformasi holistik manusia dan masyarakat.
  • Kami menyerukan agar ada upaya yang baru dan berkelanjutan untuk memperlengkapi dan mengutus para pencipta kemakmuran demi tujuan tersebut.
  • Kami menyerukan bagi para pencipta kekayaan agar bertekun, dengan giat menggunakan karunia yang Allah berikan untuk melayani Allah dan manusia.

Ad maiorem Dei gloriam – Untuk kemuliaan Allah yang semakin besar

Leave a comment